-->
INSPIRASI KEKUATAN DI BALIK KELEMAHAN

INSPIRASI KEKUATAN DI BALIK KELEMAHAN

 INSPIRASI KEKUATAN DI BALIK KELEMAHAN - Sangat banyak orang yang memiliki nilai lebih dari kondisi fisik, kecerdasan, bakat yang mengagumkan, pendidikan dan lain sebagainya tetapi tidak berhasil dalam kehidupannya.
KEUNTUNGAN MENDAPAT GANGGUAN PENDENGARAN

Thomas Alva Edison sangat terkenal sebagai ilmuwan penemu lebih dari 1.000 paten, tercatat terbanyak sepanjang masa. Tetapi tidak banyak yang mengetahui bahwa ia menderita gangguan pendengaran sejak lahir. Ia tidak mampu mendengar suara lembut, kecuali teriakan keras.

Suatu hari ada orang bertannya mengapa ia tidak menggunakan alat bantu dengar untuk memperjelas suara-suara disekitarnya. Thomas Alva Edison hanya tertawa. “Dalam satu hari ada berapa berita yang harus didengar? Tapi kalau seseorang harus berteriak kepada saya, maka dia tidak mungkin membohongiku,” katanya.

PESAN
Thomas Alva Edison tidak menganggap kekurangan yang ada pada dirinya sebagai cacat yang memalukan. Ia menganggap kekurangan itu sebagai karunia yang patut disyukuri, karena dia tidak perlu mendengar kebohongan, berita negative, atau kata-kata yang dapat mengendorkan semangatnya. Gangguan pendengaran baginya adalah anugerah yang membuatnya mampu memanfaatkan waktu secara maksimal dan lebih konsentrasi berpikir untuk menciptakan penemuan yang bermanfaat bagi manusia.

Pada dasarnya manusia memiliki keistimewaan yang tampak sebagai kelebihan atau kekurangan. Thomas Alva Edison memanfaatkan keistimewaan tersebut untuk menciptakan prestasi hidup. Itu pertanda bahwa kemampuan kita memanfaatkan keistimewaan yang ada dalam diri kita sendiri ternyata lebih menentukan keberhasilan dibandingkan kekuatan kita yang lain misalnya kecerdasan, kondisi fisik yang sehat dan menarik, bakat, kekayaan, dan lain sebagainya.

Contoh lain adalah seorang fisikawan Stephen Hawking menderita penyakit ALS atau degenerative disease, yaitu penyakit langka yang muncul akibat rusaknya sel-sel syaraf pengontrol otot-otot tubuh, seharusnya ia beristirahat total. Tetapi ia memilih terus berkarya dan berhasil meraih sejumlah penghargaan berharga. Ia mengatakan selalu berusaha hidup senormal mungkin, tidak terlalu  memikirkan rasa sakit maupun keterbatasan kemampuannya.

Di Indonesia, nama Pepeng pelawak sekaligus pembawa acara popular juga pernah limpuh akibat multiple sclerosis. Namun pria kelahiran Sumenep, Madura, 52 tahun silam ini bukan orang yang mudah menyerah. Ia menerima kelumpuhannya dengan ikhlas.

Sangat banyak orang yang memiliki nilai lebih dari kondisi fisik, kecerdasan, bakat yang mengagumkan, pendidikan dan lain sebagainya tetapi tidak berhasil dalam kehidupannya. Karena hanya sebagian kecil diantara mereka yang bersedia memanfaatkannya. Thomas Alva Edison, Hawking, dan Pepeng adalah contoh orang-orang yang penuh semangat dan kegigihan yang luar biasa dalam memanfaatkan seluruh keistimewaan mereka dalam berkarya di tengah keterbatasan.
“Batu sandungan halangan mungkin bermanfaat mencegah anda dari kehancuran.”
(Kata bijak bangsa Inggris)

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel